^^^^^^^Hikmah
di hari Jum’at^^^^^^^^
Hari Jum’at dalam islam, selain dikenal sebagai hari berkumpulnya kaum
muslimin untuk mengerjakan sholat Jum’at berjamaah dan mendengarkan
nasehat-nasehat melalui khutbah, adalah juga
sebuah hari
yang Istimewa. Salah satunya,
sebagaimana diuraikan dalam Hadits di bawah ini, adalah bahwa ia menjadi hari
yang dirindukan para malaikat dan para penghuni surga. Pada hari itulah Allah swt
berkehendak untuk menemui penghuni surga dan memerintahkan mereka untuk meminta
tambahan kenikmatan. Hari yang sangat dirindukan karena bisa melihat Allah, ‘Azza wa Jalla.
Selain itu,
dalam hadits di bawah, disebutkan pula keutamaan hari Jum’at sebagai berikut:
1. Hari dikabulkannya doa.
2. Hari terjadinya kiamat.
3. Pemimpin hari yang lain.
4. Hari ditambahkannya nikmat para penghuni surga.
5. Hari istimewa bisa melihat Allah di surga.
Hari Jumat merupakan “yaumul mazid” (hari tambahan) bagi penduduk
surga
Dari Anas bin
Malik radhiallahu
‘anhu; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أتاني جبريل وفي يده كالمرآة البيضاء فيها كالنكتة السوداء فقلت يا جبريل ما هذه قال الجمعة قال قلت وما الجمعة قال لكم فيها خير قال قلت وما لنا فيها قال يكون عيدا لك ولقومك من بعدك ويكون اليهود والنصارى تبعا لك قال قلت وما لنا فيها قال لكم فيها ساعة لا يوافقها عبد مسلم يسأل الله فيها شيئا من الدنيا والآخرة هو له قسم إلا أعطاه إياه أو ليس بقسم إلا ادخر له عنده ما هو أفضل منه أو يتعوذ به من شر هو عليه مكتوب إلا صرف عنه من البلاء ما هو أعظم منه قال قلت له وما هذه النكتة فيها قال هي الساعة هي تقوم يوم الجمعة وهو عندنا سيد الأيام ونحن ندعوه يوم القيامة ويوم المزيد قال قلت مم ذاك قال لأن ربك تبارك وتعالى اتخذ في الجنة واديا من مسك أبيض فإذا كان يوم الجمعة هبط من عليين على كرسيه تبارك وتعالى ثم حف الكرسي بمنابر من ذهب مكللة بالجواهر ثم يجيء النبيون حتى يجلسوا عليها وينزل أهل الغرف حتى يجلسوا على ذلك الكثيب ثم يتجلى لهم ربك تبارك وتعالى ثم يقول سلوني أعطكم قال فيسألونه الرضى فيقول رضائي أحلكم داري وأنيلكم كراسي فسلوني أعطكم قال فيسألونه قال فيشهدهم أنه قد رضي عنهم قال فيفتح لهم ما لم تر عين ولم تسمع أذن ولا يخطر على قلب بشر قال وذلكم مقدار انصرافكم من يوم الجمعة …. قال فليسوا إلى شيء أحوج منهم إلى يوم الجمعة ليزدادوا إلي ربهم نظرا وليزدادوا منه كرامة
Jibril pernah
mendatangiku, dan di tangannya ada sesuatu seperti kaca putih. Di dalam kaca
itu, ada titik hitam. Aku pun bertanya, “Wahai Jibril, ini apa?” Beliau
menjawab, “Ini hari Jumat.” Saya bertanya lagi, “Apa maksudnya hari Jumat?”
Jibril mengatakan, “Kalian mendapatkan kebaikan di dalamnya.” Saya bertanya,
“Apa yang kami peroleh di hari Jumat?” Beliau menjawab, “Hari jumat menjadi
hari raya bagimu dan bagi kaummu setelahmu. Sementara, orang Yahudi dan Nasrani
mengikutimu (hari raya Sabtu–Ahad).”
Aku bertanya,
“Apa lagi yang kami peroleh di hari Jumat?” Beliau menjawab, “Di dalamnya, ada
satu kesempatan waktu; jika ada seorang hamba muslim berdoa bertepatan dengan
waktu tersebut, untuk urusan dunia serta akhiratnya, dan itu menjadi jatahnya
di dunia, maka pasti Allah kabulkan doanya. Jika itu bukan jatahnya maka Allah
simpan untuknya dengan wujud yang lebih baik dari perkara yang dia minta, atau
dia dilindungi dan dihindarkan dari keburukan yang ditakdirkan untuk
menimpanya, yang nilainya lebih besar dibandingkan doanya.”
Aku bertanya
lagi, “Apa titik hitam ini?” Jibril menjawab, “Ini adalah kiamat, yang akan
terjadi di hari Jumat.
Hari ini
merupakan pemimpin hari yang lain menurut kami. Kami menyebutnya sebagai “yaumul mazid”, hari tambahan pada hari kiamat.” Aku bertanya, “Apa
sebabnya?” Jibril menjawab, “Karena Rabbmu, Allah, menjadikan satu lembah dari
minyak wangi putih. Apabila hari Jumat datang, Dia Dzat yang Mahasuci turun
dari illiyin di atas kursi-Nya. Kemudian, kursi itu dikelilingi emas yang
dihiasi dengan berbagai perhiasan. Kemudian, datanglah para nabi, dan mereka
duduk di atas mimbar tersebut. Kemudian, datanglah para penghuni surga dari
kamar mereka, lalu duduk di atas bukit pasir.
Kemudian,
Rabbmu, Allah, Dzat yang Mahasuci lagi Mahatinggi, menampakkan diri-Nya kepada
mereka, dan berfirman, “Mintalah, pasti Aku beri kalian!” Maka mereka meminta
ridha-Nya. Allah pun berfirman, “Ridha-Ku adalah Aku halalkan untuk kalian
rumah-Ku, dan Aku jadikan kalian berkumpul di kursi-kursi-Ku. Karena itu,
mintalah, pasti Aku beri!” Mereka pun meminta kepada-Nya. Kemudian Allah
bersaksi kepada mereka bahwa Allah telah meridhai mereka.
Akhirnya,
dibukakanlah sesuatu untuk mereka, yang belum pernah dilihat mata, belum pernah
didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati seseorang. Dan itu
terjadi selama kegiatan kalian di hari jumat …. sehingga tidak ada yang lebih
mereka nantikan, melebihi hari Jumat, agar mereka bisa semakin sering melihat
Rabb mereka dan mendapatkan tambahan kenikmatan dari-Nya.”
(H.r. Ibnu Abi
Syaibah, Thabrani dalam Al-Ausath,
Abu Ya’la dalam Al-Musnad, dan statusnya hasan atau sahih, sebagaimana keterangan Abdul Quddus Muhammad Nadzir)
Semoga
bermanfaat